Purdi E chandra seorang enterpreneur yang membuat sebuah komunitas enterprenerur university dan pendiri primagama group memberikan sebuah paparan tentang bagaimana menjadi seorang enterpreneur dengan cara gila. Menurut pak Purdi, pengusaha itu harus bisa memainkan otak kanannya. Otak kanan itu lebih tidak teratur dan kompleks. Semua hal senangnya yang spontan, berbanding terbalik dengan otak kiri. Otak kiri isinya penuh perhitungan dan harus teratur. Logikanya selalu main di otak kiri, jadi kalau misalnya mau jadi pengusaha selalu mikir dulu mau nyari modal gimana, takut gagal , dan sebagainya. Kalau kita mengasah otak kanan otomatis kita mengasah otak kiri. Misalnya saja orang belajar menyetir, teori selalu bisa dan sukses, tapi bisa praktek nya tidak, belum tentu bisa. Kalau langsung praktek menyetir, bisa dan lancar, otomatis kalau di tes teori bisa juga.
Otak kanan itu bawaannya fleksibel sedangkan otak kiri bawaannya agak kaku. Kebanyakan otak kanan selalu mengandung hal – hal positif dibandingkan otak kiri. Kalau kita berbicara ‘aku pasti sukses berbisnis’ pasti sukses beneran atau bilang ‘alhamdulilah hutang saya tambah banyak’ itu positif kan. Coba bandingkan dengan berbicara ‘aduh utang saya tambah banyak’ itu negatif masuknya ke otak kiri. Makanya coba terus dilatih otak kanannya dengan olahraga yang bukan hitung – hitungan seperti jalan kaki atau lari. Kalau dalam berwirausaha langsung action saja kalau ada peluang, otak kanan langsung jalan. Tidak usah dipikir dananya, pokoknya kita action dulu baru dana belakangan.
Tips yang diberikan pak Purdi untuk mulai berbisnis ada 3 yaitu jangan banyak mikir, malas, dan konyol. Ketiga tips diatas sangat luar biasa jika kita mau menerapkannya pada diri kita. Bisnis kita pasti tidak berhenti – berhenti untuk sukses. Pasti ada saja peluang yang datang. Jangan banyak mikir jika kita ingin berwirausaha. Langsung jalankan saja, tidak perlu melihat resiko yang mungkin ada. Kita coba misal cari rumah, dicari saja, kan tidak keluar uang. Ini kreasi otak kanan, selalu mencoba hal yang spontan dan tidak masuk akal. Buang pikiran yang menghalangi anda untuk memulai usaha. Langsung jalankan tanpa mikir segala resiko nya. Biar yang lainnya dipikir belakangan. Buat kondisi kritis di hidup kita agar harus berbisnis sehingga tanpa pikir panjang kita bisa langsung take action.
Malas, kenapa malas ? menurut Pak Purdi malas merupakan kreasinya otak kanan. Malas juga agak susah karena butuh ketekunan. Kalau tidak tekun, mau malas susah. Kalau jadi pengusaha dapat pinjaman dari bank jangan secepatnya dilunasi, malas bayar saja, nanti setelah ditagih baru bayar. Pengusaha harus bisa malas dalam beberapa hal seperti bayar utang, dan lain – lain. Bandingkan dengan karyawan yang rajin bangun pagi pulang malam. Kalau telat atau tidak tepat waktu, dapat ancaman gaji dipotong dan sebagainya. Kalau pengusaha bebas masuk kerja kapan pulang kapan. Terus resiko pengusaha cuma satu KAYA.
Terakhir adalah konyol. Pengusaha harus konyol jika mau sukses. Pengusaha konyol biasanya punya ide – ide kreatif bisnis yang banyak. Semakin konyol semakin sukses suatu pengusaha. Karena konyol masuk bagian dari otak kanan. Otak kanan menyuplai berbagai spontanitas yang kreatif dan tidak kita duga. Semuanya berasal dari kekonyolan kita. Orang yang semakin konyol, berarti dia bisa cocok jadi pengusaha. Tingkah lakunya selalu tidak masuk akal dan aneh – aneh. Relatif jarang jadi orang normal orang – orang yang konyol. Bawaannya selalu bikin ketawa dan konyol itu tadi. Ciri – ciri orang konyol itu seperti banyak omong, sukanya bercanda, easy going, dan jarang bertindak yang benar. Tingkahnya selalu asal – asalan dan bikin orang tertawa melihat dia.
Banyak omong nya orang tesebut. Setiap beberapa menit selalu ada saja bahan pembicaraan. Rasanya seperti kereta api yang tidak ada masinisnya. Ngomongnya jalan terus tanpa koma, titik saja rasanya tidak ada. Tiap menit tanpa jeda, bikin yang dengerin sampai bosen. Tapi orang yang banyak omong ini pintar berbisnis. Pintar menawar barang ke orang lain. Sampai orang yang ditawari ngomong iya saja kepadanya. Karena lamanya dia ngomong bikin yang ditawari barang sampai bosen. Bahan pembicaraannya mulai dari sepatu sampai presiden dia ngomong in padahal yang di ajak omong belum tentu ngerti juga. Nah itu, jarang – jarang ada orang punya skill sedewa ini. Bisa bikin orang kepanasan kupingnya sampai bawa – bawa es ditangannya, siap – siap kalau kupingnya mulai kebakar.
Sukanya bercanda melulu orangnya. Bahan pembicaraannya selalu konyol dan bikin lawan bicara sakit perut, soalnya perutnya terguncang terus setiap detik, karena banyolannya tadi. Selalu bikin cerita – cerita lucu yang rasanya juga tidak ada habisnya. Habis ngomong in a langsung ke z, habis ke z langsung ke b. Terus saja diteruskan ngomong melucu yang lawan bicaranya mau ngomong tidak di kasih kesempatan. Kesempatan ngomongnya ya waktu ketawa – ketiwi dengerin banyolan cerita lucunya tadi itu. Pokoknya orang kayak gini langka, spesies yang harus dilestarikan. Contohnya kayak Tukul dan kawan- kawan. Banyolannya sampai di tingkat RT sampai tingkat pelosok – pelosok. Makanya mereka bilang wong ndeso, wong sing banyol doang. Kalau ngumpul di pos ronda orang desa pasti bawaannya bercanda saja dengan rekan – rekan ndesonya.
Yang ketiga easy going, gampang kemana – mana saja. Mau diajak kemanapun asal bukan ke ragunan :D. Mereka pikirannya lebih ke arah yang ambil gampangnya saja, tidak pakai mikir, langsung to the point. Orang – orang ini kalau diajak bisnis apapun asalkan prospek pasti mau. Semua bisnis yang menurut mereka masih berbau bisnis pasti mereka jalankan. Kalau ada hajatan mereka mau datang, kalau mau sunatan mereka mau datang, asal yang disunat bukan mereka. Orang easy going itu bisa di bilang otak kanan nya sudah terlalu overlimit. Terlalu sering dipakai sehingga terancam jadi pengusaha super sukses dan kaya raya.
Terakhir ini agak kontroversial, kenapa ? karena orang konyol itu sering bertindak yang jarang benar. Loh kok bisa gitu. Ya, lah wong yang diajak omong orang – orang gila semua, gila pengen jadi pengusaha sukses heheh. Mereka selalu berikan sesuatu yang kadang – kadang salah dan agak melanggar hukum. Contohnya seperti Pak Purdi ini, dia mencontohkan kalau tambah banyak utang tambah semakin kaya, ini mulai ngawur bicaranya. Tidak seperti orang umumnya. Biasanya orang utang tidak banyak – banyak, eh ini malah di suruh utang sebanyak – banyaknya oleh Pak Purdi. Memang luar biasa sekali sarannya Pak Purdi, sampai luar biasanya, sampai bingung kita mau diapakan uang hutangan yang kita pinjam dari bank. Pengen beli mobil terlalu sedikit, beli pesawat kemahalan, akhirnya buat kita uang nya dibuat usaha saja biar jadi pengusaha gila yang sukses :p.
Pak Purdi juga memberikan penjelasan tentang cash flow kuadran dari Robert T. Kiyosaki. Pada kuadran tersebut dibagi empat bagian. Bagian kiri ada employment dan self atas bawah sedangkan bagian kanan ada bussiness dan investment. Kuadran ini menentukan seperti apa bisnis kita kedepannya. Bagian employment merupakan bagian yang sampai sekarang masih diambil banyak orang. Orang masih memilih bagian E ini karena dirasa paling nyaman, aman dan tentram tanpa membuat susah hidup. Tapi dibagian ini terima gaji hanya sebulan sekali. Setelah terima, dibuat belanja sampai habis, tunggu bulan depan habis lagi. Jadi karyawan itu pilihan tapi kalau jadi pengusaha itu takdir. Bandingkan kalau di bagian Bussiness, kita jadi pengusaha terima bayaran tidak tentu. Kadang – kadang sehari 5 milyar , 2 milyar atau berapa pun juga. Milih B enak tok pokoknya, tidak ada ruginya.
Kita bisnis selalu menguntungkan diri sendiri tapi membuat deg – deg an orang lain. Loh kok bisa. Ya bisa, wong modal yang kita pakai kan punya bank, bank nya pasti was – was kalau uangnya tidak balik. Nah itu, kita sebaiknya milih bussiness daripada Employee. Susah pasti jadi karyawan, tiap hari selalu tertekan dengan deadline dan belum di marahi oleh bos. Coba kalau jadi pengusaha, paling pol ya dimarahi istri sendiri. Marah – marah nya juga bisa lebih mesra. Kalau dengan bos kita pasti hanya diam terima omongan. Kalem dibelakangnya setelah selesai dimarahi baru keluar semua emosinya di kamar mandi. Kaca semua dipecah in, sampai – sampai karyawan yang lain heran ini ada pertunjukan debus atau apa. Kaca sampai pecah semua di WC .
Lalu bagian Relf adalah bagian dimana semua nya mau dikerjakan sendiri mulai dari jaga toko, pegang uang dan sebagainya. Pokoknya dia lebih percaya diri nya sendiri ketimbang orang lain. Sampai – sampai istrinya sendiri mau pegang dia takut, takut nanti malah dikira mau ngambil uang nya. Yang self ini pokoknya terlalu otak kiri, maunya semuanya juga harus diperhitungkan. Dia maunya untung terus, tidak mau rugi. Kalau diajak bisnis sedikit sudah curigaan, takut macam – macam. Pokoknya yang self agak susah kalau diajak kerjasama. Sedangkan yang investment, dia orang nya terlalu gampang percaya sama orang. Gampang kasih pinjaman dan gampang menginvestasikan uangnya ke banyak tenpat. Berharap uang nya dapat punya anak dan cucu. Di sebar kemana saja, asal bisa menghasilkan uang lagi. Ini juga terlalu otak kanan, kanan yang terlalu kelewatan. Sampai seperti ini, jadi tiap ketemu orang gampang percaya. Diajak usaha apapun mau dan gampang diajak kerjasama.
Selain kita berbisnis dengan usaha berbagai macam yang hampir kita bingung mengaturnya. Kita harus punya properti juga untuk menunjang usaha kita. Dari bisnis kita sudah dapat uang banyak, tapi kita butuh tambahan uang lagi. Seperti ini manusia yang tidak ada puasnya, selalu pengen lebih. Jadi anda tidak boleh membatasi keinginan anda. Buat keinginan anda over limit tanpa batas. Kalau anda batasi pasti anda menyesal, pasti itu. Properti itu harga jualnya selalu naik, sekarang misal kita beli rumah harga 400 juta, lima tahun kemudian bisa melonjak 1 milyar. Nah dari sini kita bisa untung banyak, jual properti kita di saat momen yang tepat. Jual saat waktu yang tepat, saat kita terpaksa sampai tidak punya uang. Gunakan uang dari hasil properti itu untuk menunjang usaha kita. Pakai untuk mengembangkan bisnis kita supaya tambah besar lagi.
Strategi memikat konsumen supaya datang membeli jualan kita ada 3 cara yaitu unik, lucu, dan tidak masuk akal. Beberapa tips yang saya dapatkan dari video Pak Purdi ini. Strateginya juga agak aneh dan mungkin untuk beberapa orang belum terpikirkan juga. Harus unik, bikin yang mau membeli jualan kita tertarik dengan keunikkan kita memasarkan ke konsumen. Jadi saat konsumen melihat, langsung ting melihat usaha kita. Tidak pikir panjang langsung melihat dan datang untuk membeli. Misal, kita bisnis buka toko sepatu. Coba di depan etalasenya dituliskan berbagai macam tanda tangan dari berbagai selebriti mulai dari david becham, brad pitt, dan lain – lain. Pasti banyak konsumen yang terheran – heran dengan toko sepatu kita. Kok bisa ya, dapet tanda tangan dari artis terkenal. Ya iya dong, tanda tangannya kan palsu cuma print biasa tapi dibuat agak timbul. Makanya terlihat asli jika dilihat dari jauh. Toh dari artisnya sendiri juga tidak bakalan tahu .
Kalau kesulitan untuk bikin yang unik, bisa bikin pemasaran yang lucu. Pembeli yang melihat selalu tertawa dengan jualan kita. Mereka menjadi selalu sering lewat toko kita karena ada momen yang lucu saat melewatinya. Misal, kita pakai toko sepatu sebelumnya. Kita pasang foto artis – artis luar negeri tetapi foto badannya diganti karikatur yang lucu dan dibuat seperti ada drama ceritanya setiap hari. Jadi pembeli selalu lewat didepan toko kita melihat cerita baru apalagi yang ditawarkan toko kita. Karena toko kita selalu punya cerita yang selalu berbeda. Lama kelamaan pembeli akan bertumpukan di depan toko dan orang lain yang melihat menjadi tertarik untuk datang. Kenapa ya kok toko itu rame sekali. Pembeli akan berbondong – bendong datang membawa dompet mereka yang penuh dengan uang.
Langkah terakhir yaitu bikin pemasaran yang tidak masuk akal. Bikin yang datang ke toko kita terheran – heran dengan apa yang kita tawarkan. Misalnya saja sebuah toko sepatu membuat kehebohan dengan memberikan diskon 50 % selama 1 jam saja. Setelah lewat 1 jam harga akan kembali normal. Secara mengejutkan pembeli pasti membanjiri toko kita selama 1 jam. Membeli semua barang – barang kita hanya dalam sekejap. Semua barang – barang sepatu kita langsung sold out karena ide tidak masuk akal kita tadi. Pembeli pasti selalu melewati toko kita, siap – siap jika kita memberikan harga diskon nan lagi. Mereka selalu siap di toko kita jikalau ada diskon yang akan kita tawarkan. Otomatis kita mendapatkan pembeli tetap yang selalu mampir ke toko kita.
Selain tips pemasaran produk diatas. Kita juga harus membuat nama bisnis kita yang agak berbeda dari yang lain. Buat nama yang tidak lazim dan banyak orang yang membicarakannya. Misal, bikin nama ‘usaha top cer’ atau ‘omset melesat’ kan bisa. Orang langsung tertarik ketika melihat nama bisnis kita dan belum tahu sebenarnya kita berbisnis apa. Ujung – ujugnya mereka pasti datang dan bertanya tentang bisnis kita. Nama memang hal sederhana, tetapi kalau kita bisa menetukan nama yang tepat bagi usaha kita. Orang pasti selalu ingat dengan bisnis kita melalui nama tersebut.
Dalam cara kita meminjam uang di bank agar diterima melalui tips yang diberikan Pak Purdi. Ada beberapa tips yang mungkin dapat kita gunakan yaitu kenal kepala cabangnya dan pakaian yang rapi. Untuk bisa akrab dengan bank, kita harus kenal kepala cabangnya. Pakai semua cara kita untuk dapat kenal dengan kepala cabangnya. Cari info sebanyak mungkin mengenai kepala cabangnya. Mulai dari kesenangannya sampai yang tidak dia sukai. Setelah itu coba tanyakan ke front desknya, mau ketemu dengan kepala cabangnya. Kalau ditanyai buat apa, ngomong aja teman lama dari beliau. Nanti pasti dihubungkan dengan kepala cabangnya. Padahal kita sendiri bukan teman lamanya, akhirnya terbuka untuk kita kenal dengan kepala cabangnya. Setelah kenal baik, si kepala cabang itu pasti akan meminjamkan uangnya sebanyak apapun yang kita inginkan dengan mudah dan tidak berbelit – belit.
Berpakaian yang rapi dan terlihat mewah. Bank terkadang hanya melihat fisik kita yang terlihat menyakinkan daripada uang kita. Jika kita berpakaian rapi bank akan terlihat lebih mudah percaya kepada kita untuk memberikan pinjaman. Apalagi jika kita datang dengan membawa mobil mewah, bank pasti akan langsung menerima kita jika kita ingin meminjam uang dari mereka. Berusaha selalu terlihat keren, rapi, dan mewah agar pandangan bank kepada kita langsung positif. Bayangkan jika kita datang dengan pakaian yang berantakan, bank pasti langsung memepersulit kita untuk meminjam uang. Bank akan membuat kita hampir pasti tidak bisa dipinjami uang. Jadi fisik luar kita sangat berpengaruh terhadap bank.
Jadi pengusaha itu tidak ada matinya dan batasnya. Sampai umur kita kakek nenek kita masih bisa menjalankan bisnis kita. Dan pendapatan kita di usia tersebut mungkin sudah mencapai trilyuan setiap minggu nya. Bayangkan karyawan yang tidak pasti, umur 40 tahun keatas kita pasti sudah di PHK karena dianggap tidak produktif. Kalau memilih jadi pengusaha tidak akan ada resiko seperti itu. Kita jalankan terus dan grafiknya relatif melonjak terus keatas. Meningkat terus pendapatan dan luasnya bisnis kita. Mungkin bisnis kita bisa sampai ke luar negeri dan dikenal negara lain. Yang jelas pengusaha hanya terima uang dan yang menjalankan orang – orang yang kita gaji. Kita hanya tinggal menunggu di rumah sambil uang terus masuk ke rekening kita.
Semua pilihan ada plus dan minusnya. Tidak mutlak plus selalu pilihan kita, ada minusnya juga. Tiap pilihan kita menentukan langkah kita untuk tahun – tahun berikutnya. Menentukan mau jadi apa kita nanti, jadi pengusaha kah, atau jadi karyawan kah. Yang jelas jadi pengusaha resiko lebih banyak, tetapi keuntungan nya besar, sedangkan jadi karyawan resikonya kecil, tetapi keuntungannya sedikit pula. Tinggal pilihan kita mau jadi pengusaha atau karyawan. Tetapi saran saya jika kita ingin terancam pendapatan milyaran rupiah jadilah seorang pengusaha.
No comments:
Post a Comment